BERANDA

Rabu, 16 September 2015

Padatnya Antrian Pencairan JHT di Kantor-kantor BPJS Ketenagakerjaan

Sejak Peraturan Pemerintah no 46 tahun 2015 direvisi dengan dikeluarkannya Paraturan Pemerintah no 60 tahun 2015, yang mana peserta BPJS TK yang sudah berhenti kerja baik karena resign, di-PHK, habis kontrak, diterima menjadi PNS, TNI/POLRI, mulai 1 September sudah boleh mengambil 100% uang JHT setelah sebulan berhenti kerja, kantor-kantor BPJS Ketenagakerjaan laris diserbu peserta yang ingin mengurus pencairan JHT.

Begitu pun di kantor-kantor BPJS TK di Pekanbaru, kota tempat tinggal saya ini, dari tiga kantor yang ada, cuma kantor yang di jalan Arifin Akhmad saja yang sepi, soalnya di situ memang tidak melayani pencairan JHT. Kantor yang mau melayani klaim JHT adalah kantor di jalan Tengku Zainal Abidin dan kantor yang berada di jalan HR Soebrantas, Panam.

Untuk kantor yang di Panam, tadi pagi pas pulang nyari kayu bakar sekira jam 10-an, saya sempatkan diri mampir dan melihat jalannya acara pencairan uang Jaminan Hari Tua. Dari banyaknya kendaraan yang terparkir di luar, udah curiga kalau antriannya pasti padet banget.

Dan benar saja, begitu saya melongok ke dalam, astaga naga bonar! Seluruh ruangan penuh manusia, kayak orang lagi antri beli tiket nonton Timnas di GBK. Meluber sampai ke depan-depan meja teller. Berjejal hingga ke depan singgasana satpam. Dan tampak wajah-wajah lelah dan bete menunggu antrian. Saya sedikit menyesal, kenapa tadi waktu masuk ke sana lupa tidak membawa asongan, "Yang haus, yang haus..."
antrian jht

Tapi meskipun udah siang, pak satpam masih mau melayani peserta BPJS TK yang menyerahkan formulir permohonan pembayaran JHT. Padahal di depannya sendiri udah teronggok setumpuk map berisi berkas-berkas menunggu proses pemeriksaan. Sudah begitu, beliau juga masih berusaha memperlihatkan wajah bahagia, saat menghadapi banyaknya pertanyaan-pertanyaan dari pengunjung yang datang. Aslinya saya yakin dia sudah lelah dengan semua ini. Cuma nggak enak aja mau ngomong, hehe. Cmangadh, Pak!

Lain halnya dengan kantor yang di Jalan Tengku Zainal Abidin, meskipun sama-sama padat antriannya, tapi karena ukuran kantornya lebih bonafid, serta memiliki halaman yang luas yang dilengkapi pohon-pohon serta di bawahnya ada bangku untuk duduk-duduk, sehingga kondisi para peserta BPJS TK tampak lebih nyaman. Sambil menunggu antrian, mereka bisa santai di bawah pohon atau main kejar-kejaran di halaman.

Maklum saja, di propinsi Riau ini belum semua kabupaten memiliki kantor cabang BPJS TK. Sehingga peserta dari beberapa kabupaten di sekitar Pekanbaru, semuanya tumplek ke satu tempat. Bahkan ada peserta dari kabupaten Pelalawan yang bela-belain berangkat jam 05.00 pagi. Dengan harapan bisa mendapat nomor antrian di bawah 5 besar. Tapi harapan tinggal harapan. Sebab ternyata banyak peserta-peserta lain yang berangkat lebih pagi lagi. Dari kabupaten yang jauh, ada yang berangkat jam 1 dini hari, ada yang terpaksa nginep di hotel, bahkan mungkin ada yang rela bikin kemah di depan kantor BPJS TK.

Tapi masih mending, walaupun antriannya sumpek, peserta yang datang telat masih dilayani. Soalnya saya dapat curhatan dari teman facebook, kalau kantor BPJS TK di daerahnya, per harinya dibatasi hanya 200 nomor antrian. Jadi shubuh-shubuh musti sudah mejeng di depan pintu kantor biar kebagian nomor antrian.

Ada juga peserta dari kantor lain yang cerita, bahwa mengambil nomor antrian hari ini untuk proses pencairan hari selasa. Beugh... Ternyata memang beda-beda peraturan antrinya. Tapi walaupun berbeda-beda, kita tetap satu BPJS TK.

Saran saya nih, buat teman-teman anggota asuransi BPJS Ketenagakerjaan, kalau uangnya belum butuh-butuh banget, mending ditunda dulu keinginan mencairkan uang JHT. Soalnya melihat antriannya saja bisa bikin pusing 7 trenggiling. Tunggu sampai setidaknya tiga atau empat purnama ke depan. Kalau dalam bulan-bulan ini, kayaknya setiap hari bakalan padat seperti ini.

Terima kasih sudah membaca.
*******

Tidak ada komentar:

Posting Komentar